Tuesday 16 June 2009

UBAHLAH KERUGIAN MENJADI KEUNTUNGAN

DR.AIDH AL-QARNY

Ruh-ruh kami, wahai Tuhan Kami,
Berada di atas pundak kami
Kami mengharap balasan-Mu yang berlimpah
dan kedekatan dengan diri-Mu

Ada sebuah nasihat yang menganjurkan agar jangan pernah berputus asa bila kaki Anda tersandung dan jatuh ke dalam lubang yang besar. Yang jelas, Anda pasti akan keluar dari lubang itu dengan kondisi yang lebih kuat.Sesungguhnya Allah selalu bersama orang-orang yang bersabar.
Jangan pernah bersedih bila anak panah yang mematikan datang menyerang dari orang yang sangat dekat dengan hati Anda. Anda pasti akan menemukan orang yang mampu mencabut anak panah dan mengobati luka itu, lalu mengembalikan kehidupan dan senyuman Anda seperti semula.
Jangan melihat lagi pada lembaran-lembaran yang telah kering dan layu yang telah dirusak oleh penderitaan dan keterasingan, sebab setelah itu anda akan menyingkap bahwa garis-garis penderitaan bukanlah garis nasib terbaik yang ditakdirkan dalam kehhidupan anda.
Lembaran-lembaran itu bukanlah akhir dari perjalanan hidup anda. Anda harus membedakan antara orang-orang yang telah meletakkan garis-garis kehidupan diantara kedua matanya dengan orang-orang yang membiarkannya diterbangkan oleh angin.
Garis-garis kehidupan bukanlah sekedar pernyataan yang indah, namun perasaan yang mendalam di hati dan dijalani secara bertahap.Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang pantas dan berhak mendapatkan walau hanya setetes dari air mata dan darah anda.

Monday 1 June 2009

Resensi Buku " Republik Genthonesia"

Republik Genthonesia-nya Mbah Dipo
(ini murni hasil resensi saya lho...
sudah saya kirim ke Pro-U Media...
ceritanya mau ikutan lomba...buat pengalaman)





Judul Buku: Republik Genthonesia
Penulis: Mbah Dipo
Penerbit: Pro You (Kelompok Penerbit Pro-U Media)
Harga: Rp 30,000

Tebal: 254 halaman

Buku Republik Genthonesia, dengan sampul yang bergambar monyet (saya jadi teringat gambarnya George Bush yang disamakan dengan monyet disampingnya ketika mengekpresikan sesuatu keduanya jadi mirip). Dari melihat judulnya sudah menyiratkan sebuah Bangsa yang didalamnya terdapat kumpulan para gentho, maling, koruptor dan dari tiap judul menggunakan gambar-gambar yang unik yang mengilustrasikan maksud dari tiap judulnya dan penulisan judulnya menggunakan huruf besar kecil yang kadang membuat kurang sedap di baca namun itulah letak keunikan buku ini.

Membaca buku ini kadang-kadang senyum sendiri, terutama yang paham bahasa Jawa karena Mbah Dipo kebanyakan menggunakan istilah jawa seperti sugih mblegedu, mlarat kesrakat, juga nama-nama yang lucu seperti Lik Parto Blendhok, Kadasombo, Panuroto. Dalam beberapa judul menyiratkan kegemesan Simbah terhadap perilaku orang Indonesia yang suka meniru budaya Barat, yang sesungguhnya ini hasil dari propaganda penjajah yang dijaman sekarang ini di prakarsai oleh Bangsa Yahudi, Amerika dan sekutu-sekutunya.
Ada 3 sesi judul dari buku ini sisi Kelam, sisi Buram dan sisi Terang yang tiap sesi judul terdapat sub-sub judul.

Sisi Kelam, Sisi Buram:Londo Gosong, bermakna orang pribumi yang memihak atau menjadi antek Belanda, kalau di jaman sebelum kemerdekaan RI mereka sebagai mata-mata saja, namun setelah kemerdekaan ini Londo Gosong mempunyai peran misalnya memprivatisasi BUMN, bakulan dan makelar satelit, jualan kapal tengker, ngobral gas alam dan masih banyak lagi peran mereka. Juga dari judul Maju Perut Pantat Mundur menggambarkan kerakusan Bangsa Yahudi yang seperti tertulis dalam Kitabullah Al Qur’an dalam surat Al-Baqoroh ayat 96.Inilah salah satu sisi religius dari tulisan-tulisan Mbah Dipo dan masih banyak lagi isi dari buku ini yang berbobot religius, misalnya dalam judul Hidup Ala Ruwet, Rantai Rezeki. Banyak sekali hikmah yang bisa diambil dari membaca buku ini, dari tiap judul pembaca akan disuguhi cerita atau dialog-dialog yang lucu yang menyimpulkan maksud dari setiap judulnya yang berisi kritik sosial dari segala segi (poleksosbud hankam).

Di Sisi Terang dalam judul buku ini masih menyajikan tulisan-tulisan yang sarat hikmah, misalnya di judul Berkaca Pada Tukang Becak prinsip yg patut dicontoh seorang hanya menerima imbalan sesuai besaran kerja yg di buatnya, jangan bermental ala Lik Parto Blendhok yg maunya menerima bayaran sekilo, tapi hanya bisa memberi 7 ons dan berbangga dengan itu. Kemudian dalam judul The Fellowship of Kere sebagai pembaca bisa menilai bagaimana sistem pendidikan kedokteran dengan sederet biaya musti dibayar, hampir tak bisa meloloskan seorang kere atau miskin masuk dalam jajaran mahasiswa kedokteran.

Di buku ini akan ditemukan ejaan suatu kata yang ditulis apa adanya oleh Mbah Dipo seperti apa kata aslinya misalnya bok opis (baca box office), bengsin (baca:bensin), semua itu tidak mengurangi bobot dan isi buku ini.
Selamat Menikmati buku yang kocak dan yang sarat hikmah ini.